Kanker Serviks Fasilitas BPJS Gratis Cimahi
CIMAHI - BPJS Kesehatan memberikan fasilitas pelayanan tes laboratorium untuk mendeteksi kanker serviks gratis bagi pesertanya.
Kepala Operasional BPJS Kesehatan Kota Cimahi, Sedy Fajar Muhammad menjelaskan, fasilitas itu diberikan bagi perempuan yang telah menikah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya dalam mendeteksi secara dini penyebab penyakit yang membahayakan bagi kaum hawa tersebut.
"Program tes papsmear ini gratis bagi perempuan yang telah terdaftar sebagai peserta dan sudah menikah. Kami sudah bekerja sama dengan prodia," katanya, kepada wartawan, Minggu (7/9/2014).
Menurut dia, BPJS memiliki komitmen untuk menekan angka penderita penyakit kedua paling membahayakan bagi kaum hawa di seluruh dunia. Dengan kata lain, program ini didesain memang untuk membantu pemerintah.
Penderita kanker serviks di Cimahi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi perusahaan plat merah ini untuk berdiam diri.
Pasalnya, berdasarkan data yang ada pada 2012 jumlah penderitanya mencapai 242 orang, tahun 2013 meningkat menjadi 296 orang dan pada triwulan I tahun 2014 ini bertambah 35 orang.
"Bagi peserta yang berminat tinggal datang ke Prodia dan menunjukan kartu peserta. Petugas lab akan menjelaskan persyaratan sebelum dites diantaranya tidak berhubungan badan selama tiga hari," paparnya.
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.
Kepala Operasional BPJS Kesehatan Kota Cimahi, Sedy Fajar Muhammad menjelaskan, fasilitas itu diberikan bagi perempuan yang telah menikah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya dalam mendeteksi secara dini penyebab penyakit yang membahayakan bagi kaum hawa tersebut.
"Program tes papsmear ini gratis bagi perempuan yang telah terdaftar sebagai peserta dan sudah menikah. Kami sudah bekerja sama dengan prodia," katanya, kepada wartawan, Minggu (7/9/2014).
Menurut dia, BPJS memiliki komitmen untuk menekan angka penderita penyakit kedua paling membahayakan bagi kaum hawa di seluruh dunia. Dengan kata lain, program ini didesain memang untuk membantu pemerintah.
Penderita kanker serviks di Cimahi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi perusahaan plat merah ini untuk berdiam diri.
Pasalnya, berdasarkan data yang ada pada 2012 jumlah penderitanya mencapai 242 orang, tahun 2013 meningkat menjadi 296 orang dan pada triwulan I tahun 2014 ini bertambah 35 orang.
"Bagi peserta yang berminat tinggal datang ke Prodia dan menunjukan kartu peserta. Petugas lab akan menjelaskan persyaratan sebelum dites diantaranya tidak berhubungan badan selama tiga hari," paparnya.
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.
