Asuransi Kesehatan BPJS "Dari Pembaca"

Tadi malam, Rafi, precil kecil saya ngeluh dadanya kadang terasa sakit saat menarik napas. Gak selalu sakit, katanya, cuma kadang-kadang aja.

Saya langsung lemes. DAN tentu saja langsung googling nyari artikel kesehatan dengan kata kunci dada nyeri saat menarik napas. Di artikel-artikel kesehatan yang saya temukan, disebutkan bahwa rasa nyeri itu biasanya itu karena ada masalah di otot, tendo, atau apa gitu. Yang jelas, jauh lah dari urusan yang serem-serem.

Rafi tertawa lega waktu saya tunjukin beberapa artikel yang bilang bahwa itu bukan gejala serangan jantung. Tadinya dia memang nebak-nebak takut bahwa jantungnya kenapa-napa. Hadoh!

Tapi, siang sepulang sekolah, Rafi bilang lagi.

“Buk, ntar malem jadi ke dokter, deh. Dadaku sakit lagi. Aku takut”

Jadi akhirnya saya anterin dia ke klinik Dr. Betty di deket rumah. Saya sih yakin dia baik-baik aja. Saya ke klinik biar Rafi gak ketakutan aja, sekalian mau nyobain pake kartu asuransi kesehatan BPJS yang saya buat 3 bulan yang lalu. Pengen tau, apa bener semuanya gratis dan gak ribet.

Alhamdulillah ternyata beneran punya kartu BPJS sangat berguna. Hehehehe. Konsultasi ke dokter berikut obatnya, semua gratis.

Nah, karena sudah beberapa orang yang tanya lewat WhatsApp dan Twitter gimana caranya ngurus BPJS, di bawah ini langkah-langkahnya (yang mudah karena pendaftarannya juga online itu):

1. Buka link BPJS
2. Klik Layanan Peserta
3. Pilih Pendaftaran Peserta
4. Klik Pendaftaran di bagian bawah
5. Klik Identitas Peserta Baru
6. Masukkan semua data diminta: nomor KTP, alamat, alamat email, dan sebagainya
7. Masukkan captcha
8. Klik Simpan

Setelah itu, buka inbox email kita untuk melakukan aktivasi peserta. Di email itu juga akan ada link untuk mengunduh formulir dan nomor rekening virtual di 3 bank rekanan BPJS, tempat kita akan melakukan pembayaran/iuran bulanan. Setelah melakukan pembayaran, masuk lagi ke link yang ada di email aktivasi, dan kita bisa langsung print kartu anggota BPJS. Kartu ini masih berupa e-ID, tapi bisa langsung digunakan biarpun kita belum punya kartu fisiknya. Nah, kartu BPJS bisa kita urus ke kantor cabang yang kita cantumkan saat melakukan pendaftaran online. Tinggal bawa dokumen yang diminta (KTP, KK asli, formulir pendaftaran yang sudah kita download, pasfototo 3×4).

Saya sendiri belum sempat ke kantor BPJS cabang Pasar Minggu untuk ngambil kartu. Tapi saya dengar prosesnya juga sangat mudah. Di sana kita tinggal masukin dokumen tadi ke bagian pendafataran online, kemudian kartu akan langsung dicetak dan dibawa pulang.

Pengalaman kemaren, yang agak ribet adalah saat saya akan melakukan pembayaran untuk pertama kali. Di website tidak disebutkan bahwa pembayaran harus dilakukan dengan setoran tunai. Jadi saya coba bayar lewat ATM tiga bank itu, dan tiga-tiganya gagal. Atau saya yang salah dan gak nemu akun virtualnya, hehe. Entahlah. Setelah muter di tiga ATM berbeda dan bete karena gak bisa transfer, akhirnya saya bayar lewat setoran tunai di salah satu bank rekanan BPJS. Bulan berikutnya baru deh bisa bayar lewat ATM.

Beneran deh. Temen-temen yang belum punya asuransi kesehatan program pemerintah ini sebaiknya segera ngurus. Online aja. Gampang, gak ribet, dan sangat murah.

Sebagai pembanding, saya punya askes ‘swasta’ yang preminya ampun mahalnya. Untuk yang seusia saya, premi tahunannya sekitar 4 jutaan. Itu pun hanya meng-cover biaya rawat inap. Untuk rawat jalan beda lagi. Preminya lebih mahal lagi.

Kalo BPJS, yang kelas satu biaya iuran per bulan hanya Rp 59.500 (tidak ada pembedaan umur peserta). Kelas 2, Rp 42.500. Yang kelas 3 hanya Rp 25.500 per bulan. Jadi setiap bulan saya hanya perlu ngeluarin biaya Rp 255 ribu untuk saya dan dua anak, plus buat mbak Tini dan dua anaknya. Mbak Tini dan anak-anaknya saya bikinin yang kelas 3 karena ya saya mampunya bayarin yang kelas tiga. Paling nggak, kalau mereka sakit atau harus rawat inap, mereka gak perlu ngeluarin biaya apa-apa karena semua gratis asal sesuai kelas asuransinya. Gituuuuu…

Yang menurut saya agak merepotkan, adalah sistem pembayaran yang harus dilakukan setiap bulan. Coba bisa langsung setahun, kan lebih enak dan gak takut kelupaan bayar, yak?

Udah, sekian tips mengurus askes BPJS dari Simbok. Selamat mencoba.
Labels: Asuransi Kesehatan, BPJS, BPJS Kesehatan, Peserta BPJS

Thanks for reading Asuransi Kesehatan BPJS "Dari Pembaca". Please share...!

0 Comment for "Asuransi Kesehatan BPJS "Dari Pembaca""

Back To Top